Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

surat yang tak tersampaikan

Rabu, 16 Oktober 2013
Sepucuk surat yang tak dikirimkan untuk sebuah perasaan yang tak dapat  tersampaikan.



Alunan indah terdengar diseluruh ruangan ini, menerpa sepinya hati.
Sesaat aku mengingatmu…
Degup jantung ini, pernahkah kamu mendengarnya saat kita bersama?

aku ini bukan gadis bodoh. Aku tidak bodoh! Setidaknya, sebelum aku mengenal cinta.
Aku tau betapa kamu menantikannya, kamu menyayanginya.
Gadis itu menyukaimu, bahkan sudah menunggumu untuk waktu yang lama..
Siapalah aku ini.
Mengenalmu sedikit demi sedikit, menatapmu dari kejauhan, mendo’akanmu, menyanyikan bait-bait lagu cinta untukmu…
Sudah banyak yang aku lakukan untukmu…
Mengingat aku bukanlah bagian dari dirimu itu sudah cukup membuatku menarik nafas dalam-dalam. Sesak.

Aku belum pernah melihat gadis itu.
Gadis yang kau puja itu.. seperti apa dia?
Cantik kah atau Menarik kah dia sehingga membuatmu jatuh hati?

Senyummu,
Senyum yang kamu perlihatkan pada orang-orang..
Itu bukan senyumanmu.
Kamu seolah merasa bahagia dengan sesuatu
Tapi dimataku,
Kamu seperti menanti sesuatu

Cinta siapa yang sesungguhnya kau tunggu?
Cintaku kah? Cinta dari gadis yang lain?

Salam manis



Aku yang menantimu.

Ketika Kau Datang

Sabtu, 05 Oktober 2013


karya ini tercipta karena inspirasi sesaat. Sebuah narasi tentang kamu. narasi yang aku buat ketika kamu datang....


Tanganku menggenggam asa. Kasih putih yang tak tampak mata. Aku mencarimu dalam jutaan keindahan fana. Menanti seolah menjadi oksigen bagi kisahku. Tepat di tempat ini, aku menanti. Semilir angin menerpa kesendirianku..
Detik ini Angin yang bertiup semakin kencang, aku mulai merasa dingin.
Namun detik selanjutnya perlahan aku merasakan tiupan angin ini menjadi hangat.
Hanya dalam hitungan detik aku merasa detak jantungku tidak stabil..
Detik ketika kau datang menyapaku.
Ya, senyum itu yang membuatku ceria. Senyummu itu yang membuat pilu ini terlupakan.
Detik-detik yang menghangatkan itu kini berganti lagi.
Kali ini aku merasa bimbang…
Mungkinkah dia benar-benar memandangku? ataukah dia merasakan debaran yang tadi aku alami? Apakah pernah dia melakukan ini pada yang lain?
Seribu pertanyaan terlintas di kepalaku ini. Namun, tak ada sepatah katapun yang terucap. aku terlalu percaya diri.
sekali lagi, aku bahkan tidak bisa menyimpulkan bahwa aku menyukai atau aku membencinya. tingkahnya memang terlihat agak urakan, ketika dia tertawa aku merasa senang melihatnya.
 Aku bukanlah wanita yang kau impikan.
Percayalah, aku tidak bisa mengucapkan rentetan kata yang panjang bila ada kamu. Aku merasa canggung.

Aku dan kamu ditakdirkan bertemu.
Tapi tidak untuk bersama.