Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Dua dalam satu cerita

Rabu, 27 Agustus 2014
pernahkah kalian membaca dongeng?
Cerita-cerita pendek?
atau sebuah Novel?




kisahku tidak pernah bisa menceritakan seorang pangeran saja.
yang dimana sang pangeran akan bertarung mati-matian demi menyelamatkan sang putri.
itu klasik.
terlalu sederhana bila aku menulis kisah tentang itu.
ini hidup,

bukan romansa picisan.

aku tidak pernah tahu. tidak dengan nama orang yang akan dijadikan pangeran dalam kisahku.
aku hanya menginginkan seseorang itu untuk dijadikan tokoh utama dalam kisahku,
entah kamu, atau dia...

aku memanggilmu dengan "kamu",
dan selalu memanggil dia dengan "kamu",
bukankah itu bukti bahwa aku tidak bisa mengungkapkan siapa "kamu" yang sebenarnya?

kamu atau dia,
bagiku itu sama saja,
sama-sama membingungkan,
tidak jelas.

terima kasih telah menjadi sosok yang paling sering aku ceritakan,
terima kasih untuk semua kisah pilu dan manis yang aku dapatkan.

mungkin ini akan menjadi ending dari kisahku,
dimana aku tidak lagi menceritakan tentang "kamu".




kisahku tidak bisa ditebak seperti dongeng indah di masa kecil.




 menjadikanmu sebagai tokoh utama, terkadang membuatku bingung.
"bagaimana caranya agar kamu benar-benar terlihat gagah?"
kau sama sekali tidak pernah melalukan apapun.

dan

aku tidak pernah melakukan apapun
selain membencimu sekaligus merindukanmu setiap saat.

 kau bisa saja menghilang dan kembali lagi,
seperi sihir.

maafkan aku, aku tidak bisa sihir.
tidak seperti kau yang bisa menyihir aku untuk tetap menatapmu.





apa ini akan berakhir?




mungkin memang kau lah yang menjadi satu-satu nya.
aku tidak tahu.
perasaanku tidak akan tersampaikan,
bila tak ada yang tersampaikan, bisakah kisah itu akan tercipta?
tidak ada kisah yang tokoh utama nya sangat tidak jelas.


semoga ini bukan akhir,
aku masih menunggumu....


haruskah aku melupakanmu




Tidak denganku atau denganmu. Kita tak pernah bertemu.
Selama ini aku hanya berpura-pura. Selama ini aku hanya terus berharap
Kesendirianku adalah saksi bisu untuk sebuah harapan.

Tentu saja aku tahu,
Semua harapan akan bisa tercapai bila diraih dengan usaha.
Itu sudah jadi rumus pasti.

Tapi beda ceritanya bila harapan itu…… kamu.
Berada di dekatmu, menjadi pendengar setiamu..
Pernahkah aku?

Aku lelah berharap,
Aku lelah menunggu,

Aku sudah mencoba melepasmu,
Berkali-kali,
Selalu,
Berulang-ulang,
Melepasmu dari benakku.

Aku yang resah.
Aku berusaha merelakanmu.
Lalu kau datang dan membuatku lupa,
Aku berusaha untuk apa?

aku selalu ingin menjadi bagian dari musikmu,
aku selalu ingin menjadi muse bagi designmu,
aku selalu ingin.....

mungkin ini hanya aku saja,
perasaanku saja,
cinta hanya emosional manusia,
aku dikelabui oleh perasaan.

ini sangat membingungkan, kau tahu?
ah tentu kau tidak akan tahu,
ini benar-benar hanya aku saja,
maka dari itu,
haruskah aku melupakanmu?


Inside

Senin, 11 Agustus 2014

Waktu terus bergulir.
Tak terasa sudah bertahun tahun lamanya kita tak bertemu.

Hai...
Lama tak jumpa..
Ingin aku mengatakan hal itu.
Hahh mana bisa?!








Aku masih mengingatmu.








Aku mengingatmu sampai keakarnya.
Aku ingat wajah itu,
Tentu saja aku ingat sakit itu.







Kau lupa?








Tentu saja kamu lupa.
Kamu tak pernah merasa menyakiti bukan?
Hal yang tidak istimewa tidak akan dikenang.









Aku ingin alasan.









Bertahun tahun lamanya kita tak pernah berjumpa.
Bertahun tahun pula aku belum tahu dimana letak kesalahanku, dulu.


Kau tahu? Aku terlalu penasaran untuk mengetahui kesalahanku.

Apa kau tak bisa membuat aku hidup tenang hah?

Kau ingin aku terus menghantuimu, begitu? Hah??

Aku bosan terus mencari tahu alasan yang tersembunyi..
Aku bosan terus menebak nebak..
Aku bosan terus menyesali kata kata "ya aku mau jadi pacar dan sahabatmu"
Aku bosan!!!!

Sekali lagi..

AKU BOSAN!

AKU MUAK!

Bisakah kau beri tahu aku tentang alasannya dan pergi lalu membiarkan aku hidup tenang tanpa perasaan bingung?

Ayolah, beri tahu aku...




Aku sudah lelah...