Haloo!
Minggu ini saya mau bahas tentang sedotan. Berdasarkan mini
riset yang saya lakukan melalui Instagram polling, teman-teman saya memilih
untuk tidak menggunakan sedotan dibandingkan sedotan plastik dan saya bangga
dengan hasil polingnya hehe. Ternyata teman-teman saya sudah sadar tentang
ancaman penggunaan sedotan plastik dong kalau hasilnya begitu, ya gak?
nih screencapture nya ya! (sumber: dokumen pribadi) |
Kalau kalian menulis : data penggunaan sedotan plastik di google search engine, ada 136,000 hasil dalam 0,45 detik yang membuatmu terkejut dan terheran-heran. Semua artikel tertera menyebutkan kurang lebih ada 93 juta batang sedotan yang ditemukan di laut! Sebanyak itu? Padahal kita minum es sedotannya cuma satu kok dan minum es paling sehari satu kali. Tapi manusia di dunia ini ada 7,53 Milyar berdasarkan World Meters di tahun 2017. Sekarang 2019, dan jumlahnya sekitar 7,7 Milyar manusia di muka bumi ini. Dalam 2 tahun ada sekitar 1,7 milyar manusia hidup. Semuanya butuh sandang, pangan dan papan. Coba bayangkan kalau satu orang memakai sedotan plastik, satu saja dalam satu hari, mungkin ada sekitar 7 milyar sedotan setiap hari yang dibuang. Banyak banget yaaa.
Bawa botol sendiri sejak SMA dong :) |
Dari hasil
riset Ecowatch, ada 500 juta sedotan plastik yang dibuang setiap hari karena
cuma dipakai sekali. Sedotan plastik bersama kantong plastik ini dikonsumsi
manusia hingga 500 miliar per tahun, atau kalau mau kepo, dalam satu menitnya
manusia menggunakan 1 juta plastik. Artinya, plastik tadi menyumbang 60-80
persen dari total sampah laut. Laut bukan
tempat sampah! Alternatif buangnya kalian bisa jadi ecobrick, bikin DIY menjadi
topi dari sedotan plastik atau yang lainnya.
Tapi seperti kata Rob Lucci di serial One Piece, Jangan
senang dulu, misi belum selesai. Meskipun ada cara alternatif untuk membuang sampah plastik, tapi yang
terjadi sekarang adalah masih banyak diantara teman-teman kita yang belum sadar
betapa sampah plastik itu berbahaya bagi lingkungan. Coba tanya sama orang di
rumah, mereka sadar tidak kalau selama ini penggunaan sedotan plastik ini
berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan?
Lho, kok
kesehatan juga sih, Tu?
Oiya dong.
Tahukah kalian kalau menggunakan sedotan plastik bisa menyebabkan obesitas?
Hayo … pasti banyak yang belum tahu ya? Ya memang gak karena sedotan terus
besoknya bisa gendut gemuk dan berat badan langsung berlebihan sih. Tapi karena
sedotan adalah suatu alat yang mempermudah manusia untuk minum, kita
jadi malas buka mulut untuk
meneguk air dalam gelas.
Memang
pakai sedotan itu terkesan anggun dan menjaga lipstick (bagi perempuan) agar
tidak terhapus, tapi rasanya tidak sebanding dengan resikonya. Dikutip dari laman food detik,
kandungan dalam sedotan plastik merupakan polypropylene
dan Bisphenol A (BPA). Dalam tulisan Christy Brissette dalam
sebuah artikel di Washington post, bahan Polipropilena, atau polimer
termoplastik, dapat merembes ke dalam air yang diminum. Zat Bisphenol
A (BPA) yang merembes ke dalam air minuman kita menjadi racun dan dapat
memengaruhi kadar estrogen manusia. Nah, kalau kelebihan kadar estrogen,
manusia akan mengalami kenaikan berat badan. Jelas, hal ini tentu saja memicu
obesistas.
Brissete menuliskan bahwa alasan utama sedotan plastik harus dihindari, selain tidak ramah lingkungan,
adalah adanya tingkat kemungkinan mengalami perut kembung dari apapun
yang diminum karena, sedotan dapat menyebabkan
lebih banyak udara yang masuk ke sistem pencernaan. Selain itu, resiko gigi
berlubang akan meningkat karena sedotan cenderung membuat minuman manis masuk
ke celah-celah gigi.
Dari laman national geographic indonesia, kehidupan modern yang
didominasi oleh kemasan makanan yang kita makan dan kita gunakan setiap hari
membuat bumi tahun 2050 akan dipenuhi oleh plastik di lautan dibanding populasi
ikan. Masa anak cucu kita nanti makan ikan plastik? ☹
Kalau kalian sudah terbiasa dengan sedotan, mungkin akan
sangat aneh kalau langsung minum di gelas, ya? Alternatif untuk kaum pengguna sedotan plastik ialah menggunakan sedotan
stainless. Kalau mau
beli, sudah banyak bermunculan di online shop lengkap diskon dan free ongkir yang tentu saja sedotan
stainless itu yang bisa
dipakai berulang kali.
Akhmad
Muawal Hasan dalam artikel Tirto.id menuliskan bahawa "Kampanye mengurangi
sampah plastik sudah sering terdengar. Namun bahaya sedotan masih dianggap
remeh."
Seharusnya, masalah sampah ini bisa kita atasi
minimal dari diri dan lingkungan terdekat kita sendiri. Misalnya membawa tempat
minum sendiri supaya penjual tidak menggunakan tempat plastik dan sedotan
plastiknya. Kalau kepepet dan harus beli air minum kemasan, sampahnya itu bisa
kita daur ulang menjadi tempat pensil atau tempat tanaman atau kalian bisa cari
inspirasi mendaur ulang sampah plastik di internet. Semoga bermanfaat 😊
Sumber: