Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Sehat Tanpa Sedotan

Rabu, 13 Maret 2019

Haloo!

Minggu ini saya mau bahas tentang sedotan. Berdasarkan mini riset yang saya lakukan melalui Instagram polling, teman-teman saya memilih untuk tidak menggunakan sedotan dibandingkan sedotan plastik dan saya bangga dengan hasil polingnya hehe. Ternyata teman-teman saya sudah sadar tentang ancaman penggunaan sedotan plastik dong kalau hasilnya begitu, ya gak?


nih screencapture nya ya!
(sumber: dokumen pribadi)



Kalau kalian menulis : data penggunaan sedotan plastik di google search engine, ada 136,000 hasil dalam 0,45 detik yang membuatmu terkejut dan terheran-heran. Semua artikel tertera menyebutkan kurang lebih ada 93 juta batang sedotan yang ditemukan di laut! Sebanyak itu? Padahal kita minum es sedotannya cuma satu kok dan minum es paling sehari satu kali. Tapi manusia di dunia ini ada 7,53 Milyar berdasarkan World Meters di tahun 2017. Sekarang 2019, dan jumlahnya sekitar 7,7 Milyar manusia di muka bumi ini. Dalam 2 tahun ada sekitar 1,7 milyar manusia hidup. Semuanya butuh sandang, pangan dan papan. Coba bayangkan kalau satu orang memakai sedotan plastik, satu saja dalam satu hari, mungkin ada sekitar 7 milyar sedotan setiap hari yang dibuang. Banyak banget yaaa.

Bawa botol sendiri sejak SMA dong :)

Beli es kopi diluar selalu pake sedotan :(


Dari hasil riset Ecowatch, ada 500 juta sedotan plastik yang dibuang setiap hari karena cuma dipakai sekali. Sedotan plastik bersama kantong plastik ini dikonsumsi manusia hingga 500 miliar per tahun, atau kalau mau kepo, dalam satu menitnya manusia menggunakan 1 juta plastik. Artinya, plastik tadi menyumbang 60-80 persen dari total sampah laut. Laut bukan tempat sampah! Alternatif buangnya kalian bisa jadi ecobrick, bikin DIY menjadi topi dari sedotan plastik atau yang lainnya.

(Baca tulisanku tentang ecobrick)

Tapi seperti kata Rob Lucci di serial One Piece, Jangan senang dulu, misi belum selesai. Meskipun ada cara alternatif untuk membuang sampah plastik, tapi yang terjadi sekarang adalah masih banyak diantara teman-teman kita yang belum sadar betapa sampah plastik itu berbahaya bagi lingkungan. Coba tanya sama orang di rumah, mereka sadar tidak kalau selama ini penggunaan sedotan plastik ini berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan?

Lho, kok kesehatan juga sih, Tu?

Oiya dong. Tahukah kalian kalau menggunakan sedotan plastik bisa menyebabkan obesitas? Hayo … pasti banyak yang belum tahu ya? Ya memang gak karena sedotan terus besoknya bisa gendut gemuk dan berat badan langsung berlebihan sih. Tapi karena sedotan adalah suatu alat yang mempermudah manusia untuk minum, kita jadi malas buka mulut untuk meneguk air dalam gelas.
Memang pakai sedotan itu terkesan anggun dan menjaga lipstick (bagi perempuan) agar tidak terhapus, tapi rasanya tidak sebanding dengan resikonya. Dikutip dari laman food detik, kandungan dalam sedotan plastik merupakan polypropylene dan Bisphenol A (BPA). Dalam tulisan Christy Brissette dalam sebuah artikel di Washington post, bahan Polipropilena, atau polimer termoplastik, dapat merembes ke dalam air yang diminum.  Zat Bisphenol A (BPA) yang merembes ke dalam air minuman kita menjadi racun dan dapat memengaruhi kadar estrogen manusia. Nah, kalau kelebihan kadar estrogen, manusia akan mengalami kenaikan berat badan. Jelas, hal ini tentu saja memicu obesistas.

Brissete menuliskan bahwa alasan utama sedotan plastik harus dihindari, selain tidak ramah lingkungan, adalah adanya tingkat kemungkinan mengalami perut kembung dari apapun yang diminum karena, sedotan dapat menyebabkan lebih banyak udara yang masuk ke sistem pencernaan. Selain itu, resiko gigi berlubang akan meningkat karena sedotan cenderung membuat minuman manis masuk ke celah-celah gigi.

Dari laman national geographic indonesia, kehidupan modern yang didominasi oleh kemasan makanan yang kita makan dan kita gunakan setiap hari membuat bumi tahun 2050 akan dipenuhi oleh plastik di lautan dibanding populasi ikan. Masa anak cucu kita nanti makan ikan plastik?
Kalau kalian sudah terbiasa dengan sedotan, mungkin akan sangat aneh kalau langsung minum di gelas, ya? Alternatif untuk kaum pengguna sedotan plastik ialah menggunakan sedotan stainless. Kalau mau beli, sudah banyak bermunculan di online shop lengkap diskon dan free ongkir yang tentu saja sedotan stainless itu yang bisa dipakai berulang kali.

Akhmad Muawal Hasan dalam artikel Tirto.id menuliskan bahawa "Kampanye mengurangi sampah plastik sudah sering terdengar. Namun bahaya sedotan masih dianggap remeh."
Seharusnya, masalah sampah ini bisa kita atasi minimal dari diri dan lingkungan terdekat kita sendiri. Misalnya membawa tempat minum sendiri supaya penjual tidak menggunakan tempat plastik dan sedotan plastiknya. Kalau kepepet dan harus beli air minum kemasan, sampahnya itu bisa kita daur ulang menjadi tempat pensil atau tempat tanaman atau kalian bisa cari inspirasi mendaur ulang sampah plastik di internet. Semoga bermanfaat 😊





Salam,
Estuwise

Sumber: