Top Social

cerita-cerita untuk dikenang

Bukan Satu-satunya

Kamis, 08 Juni 2017
Tulisan ini ditulis sembari mendengar lagu Sam Smith - I'm not the only one, ditambah beberapa kali berputar lagu John Legend - All of Me bersama sepoi kipas angin di sebuah ruangan bercat hijau dan secangkir rindu yang telah larut.




Ada yang menatap layar terpaku, dengan penuh harap menunggu.
Tak ada yang dengar harapannya.
Lalu benda kotak tersebut berbunyi.
Berkali-kali.
Tapi justru kecewa wajahnya.



Apa yang membuatmu menunggu?
Kalau sejak awal sudah paham tak diaku,
kenapa terus menunggu?



cinta?
suka, katamu?
luka?
sungguh?



Lalu, mengapa tidak kamu kejar saja?
Mengapa menunggu bila rasamu nyata?
Ragu?
Jadi, kenapa menunggu?



Apa yang kamu mau?
Jadi sahabatmu?
Jadi kekasihmu?
Jadi orang yang tidak bisa kamu sentuh?


Bisa saja, dia juga menunggu.
Melihatmu begini, ia jadi ragu.
Melihatmu begini, ia juga bingung.
Melihatmu begini, ia tak tahu,
apa yang harus dilakukan supaya hatinya tak lagi mendung.


Yang kamu tahu, dia bahagia dengan dunianya.
Yang kamu tahu, kamu tidak dipedulikan olehnya.
Yang kamu tahu, dia tidak lagi peduli padamu.


Padahal, kamu tidak tahu kalau sesekali dia menunggumu memposting sesuatu.
Kamu tidak tahu kalau diam-diam ia memutar lagu yang mengingatkanya pada dirimu.
Kamu tidak tahu kalau diam-diam ia berharap bisa bicara seperti biasanya padamu.
Kamu tidak tahu kalau diam-diam ia menatap foto profilmu.



Makanya,apa yang membuatmu begitu sedih?
apa yang membuat air matamu tumpah begitu saja padahal ia tidak melakukan apapun?
apa yang membuatmu menunggu begitu lama?


toh, dia sudah tahu.



Apa yang kamu harapkan?





Mulai saja, dari awal lagi.
Jika kamu terlalu sedih sendirian di dunia kaca ini.
Sapa saja seperti biasa lagi.
Jika kamu masih ingin menyapa.
Lupakan saja, seperti tidak pernah terjadi.
Jika kamu mampu.
Jika tidak mampu, maka relakan.


Apa yang membuatmu tidak rela?


Karena dia pernah perhatian?
Karena dia pernah bilang sesuatu yang membuatmu yakin?
Karena dia pernah berjanji sesuatu yang kamu harapkan?


Sudah tidak lagi, bukan?


Mengapa mencari-cari dia di memorimu yang sudah pecah?
Mengapa kamu masih memungut serpihan memori?
Kenapa kamu resah?
Dia tidak lagi utuh di hati.


Kamu hanya mencari alasan, agar tidak mencari orang lain.
Mengkambing hitamkan dia yang hadirnya tak lagi bersamamu.
Supaya kamu bisa sepuas hati menyalahkan luka yang kamu buat sendirian.
Lalu, bisa menulis ratusan paragraf patah hatimu.



Kamu bukan satu-satunya,
yang patah hati dan terluka.
Kamu cuma tak mau terima,
kalau kamu ditinggal sendirian.






S2WISE - dalam cerita patah hati terlama di bulan purnama 8 Juni7